PGMI Jatim dah Tokoh Pesantren Minta Media Nasional Hati-Hati Angkat Tema Tentang Pesantren

- Wartawan

Selasa, 14 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pamekasan | Madurakita.com – Tayangan salah satu program di televisi nasional Trans7 berjudul “Santrinya Minum Susu Aja Kudu Jongkok, Emang Gini Kehidupan Pondok?” menuai kecaman dari kalangan pesantren di Jawa Timur. Tayangan tersebut dinilai menyudutkan para kiai dan menggambarkan kehidupan pondok secara tidak proporsional.

Ketua Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) Jawa Timur, Moh. Ali Muhsin, menyebut bahwa tayangan itu telah melukai perasaan santri, alumni, serta masyarakat pesantren. Ia menilai, narasi yang ditampilkan tidak hanya menyimpang dari fakta, tetapi juga merugikan citra pesantren sebagai lembaga pendidikan moral dan keagamaan.

“Video dalam acara “Expos” yang menampilkan KH. Anwar Mansur, Pengasuh Ponpes Lirboyo, jelas menimbulkan keresahan. Banyak santri dan tokoh agama merasa tayangan itu melecehkan nilai-nilai pesantren,” ujar Muhsin, Senin (14/10).

Menurutnya, isi tayangan tersebut menampilkan pesantren dan kiai dengan framing negatif — seolah-olah kiai hidup dari pemberian amplop masyarakat. Padahal, kenyataannya justru banyak kiai yang mengeluarkan dana pribadi untuk kebutuhan operasional dan pembangunan pesantren.

“Tidak ada unsur paksaan dalam tradisi memberi kepada kiai. Itu bentuk cinta santri kepada gurunya. Banyak kiai yang justru menggunakan hartanya sendiri untuk kemaslahatan pesantren,” tegasnya.

Muhsin menilai, kesalahan utama tayangan tersebut terletak pada minimnya verifikasi dan klarifikasi dari pihak televisi sebelum menayangkan konten. Ia menilai, langkah tersebut melanggar prinsip keberimbangan dan etika jurnalistik.

“Seharusnya pihak televisi melakukan klarifikasi kepada pesantren atau narasumber terkait sebelum menayangkan program. Tanpa itu, berita jadi berat sebelah dan merugikan banyak pihak,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa kiai tidak dapat dinilai hanya dari sudut pandang materi. Banyak kiai, kata Muhsin, yang memiliki usaha pribadi sebagai bagian dari kemandirian ekonomi, bukan karena menerima amplop dari masyarakat.

“Kiai itu kaya karena kerja keras dan kemandirian, bukan karena pemberian orang. Pesantren tidak bisa dipotret dari kacamata luar semata,” imbuhnya.

Muhsin pun mendesak pihak Trans7 untuk segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada KH. Anwar Mansur serta seluruh kalangan pesantren, guna meredam gejolak di masyarakat.

“Alumni dan santri Lirboyo sudah menyuarakan desakan agar Trans7 meminta maaf. Ini penting agar tidak semakin meluas menjadi polemik n

asional,” tutupnya.

Penulis : red

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Madura kita

Berita Terkait

Usai Kebakaran, Wabup Pamekasan H. Sukriyanto Kunjungi Korban di Proppo
Polisi Ringkus Warga Sumenep Residivis Kasus Kekerasan Seksual di Pamekasan
Eks Penasehat Bupati Pamekasan Datangi DPRD, Minta Pemakzulan Segera Diproses
Kecelakaan Beruntun di Waru Pamekasan, Empat Kendaraan Terlibat, Lima Orang Luka-Luka
Transisi ke Kementerian Baru, Hj. Ansari Dorong Layanan Haji 2026 Lebih Profesional
Sulaisi Abdur Razaq: Tayangan Trans7 Telah Lukai Martabat Kiai dan Dunia Pesantren
Forum Alumni Santri Nusantara Pamekasan Kecam Keras Tayangan TV Nasional
Rumah Rusak Dihantam Angin, Warga Palengaan Pamekasan Menunggu Uluran Tangan Pemerintah
Ketua Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) Jawa Timur, Moh. Ali Muhsin, menyebut bahwa tayangan itu telah melukai perasaan santri, alumni, serta masyarakat pesantren. Ia menilai, narasi yang ditampilkan tidak hanya menyimpang dari fakta, tetapi juga merugikan citra pesantren sebagai lembaga pendidikan moral dan keagamaan.

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 13:20 WIB

Usai Kebakaran, Wabup Pamekasan H. Sukriyanto Kunjungi Korban di Proppo

Minggu, 19 Oktober 2025 - 05:47 WIB

Polisi Ringkus Warga Sumenep Residivis Kasus Kekerasan Seksual di Pamekasan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:07 WIB

Eks Penasehat Bupati Pamekasan Datangi DPRD, Minta Pemakzulan Segera Diproses

Jumat, 17 Oktober 2025 - 06:52 WIB

Kecelakaan Beruntun di Waru Pamekasan, Empat Kendaraan Terlibat, Lima Orang Luka-Luka

Selasa, 14 Oktober 2025 - 07:38 WIB

Sulaisi Abdur Razaq: Tayangan Trans7 Telah Lukai Martabat Kiai dan Dunia Pesantren

Berita Terbaru