Pamekasan | Madurakita.com – Arus globalisasi, banjir informasi digital, hingga maraknya hoaks dinilai menjadi tantangan serius bagi pembentukan karakter generasi muda. Hal itu disampaikan Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jatim XI Madura, Hj. Ansari, saat menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Sumber Bungur, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Senin (15/12/2025) pagi.
Dalam kegiatan yang diikuti siswa dan wali siswa tersebut, Hj. Ansari menekankan pentingnya sinergi antara pesantren, sekolah, dan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika sejak dini.
Menurutnya, generasi muda saat ini tidak hanya dihadapkan pada tantangan akademik, tetapi juga krisis jati diri akibat pengaruh budaya global dan informasi menyesatkan dari media sosial.
“Anak-anak kita hari ini hidup di tengah derasnya arus informasi. Tanpa fondasi kebangsaan yang kuat, mereka mudah terombang-ambing hoaks, radikalisme, hingga politik identitas,” ujar legislator asal Pamekasan itu.
Ia menegaskan, 4 Pilar Kebangsaan tidak cukup hanya dipahami secara teori, tetapi harus dihidupkan dalam perilaku sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, pesantren, maupun keluarga.
Hj. Ansari juga mengajak para orang tua untuk terlibat aktif dalam pendidikan karakter anak. Menurutnya, keteladanan orang tua menjadi kunci utama agar nilai-nilai kebangsaan benar-benar tertanam.
“Pengamalan nilai Pancasila dan kebangsaan dimulai dari rumah. Orang tua harus memberi contoh nyata dalam bersikap, bertutur, dan menghargai perbedaan,” tegasnya.
Dalam pemaparannya, Hj. Ansari turut menyinggung kondisi bangsa Indonesia yang tengah menghadapi tantangan serius berupa disinformasi, intoleransi, dan ancaman perpecahan. Ia menilai, penguatan nilai kebangsaan merupakan benteng utama untuk menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.
“Menjaga persatuan, taat hukum, saling menghormati, dan mengedepankan dialog adalah wujud nyata pengamalan nilai kebangsaan,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut dikemas secara dialogis dan interaktif. Hj. Ansari melibatkan siswa dalam diskusi seputar Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna mendorong pemahaman kritis sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap bangsa.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Sumber Bungur, KH. Abdullah Ahmad Madani, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Hj. Ansari dan kegiatan sosialisasi yang dinilai relevan dengan kebutuhan generasi muda saat ini.
Ia berharap para santri dan siswa MA Sumber Bungur dapat menjadikan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan sebagai pedoman hidup dan memperkuat rasa cinta tanah air.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Ansari yang telah memberikan motivasi dan pemahaman kebangsaan. Saya berpesan kepada seluruh santri agar terus mengamalkan nilai-nilai 4 pilar dan menumbuhkan kecintaan kepada Indonesia,” pungkasnya.
Penulis : red
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Madura kita
